Kamis, 23 Juli 2009

bedugul

bedugul, salah satu objek wisata air yang menarik di Bali. Foto disamping adalah istri n anak-anak ku, yang gedhe tio n adiknya kiki namanya.
Aku sendiri kebagian ngambil gambar, jadinya gak bisa mejeng...!

Jumat, 06 Maret 2009

San Francisco


San Francisco (City and County of San Francisco) adalah kota terbesar keempat di Negara bagian California, Amerika Serikat jika ditinjau dari segi jumlah penduduk. Kota ini terletak di ujung paling utara Semenanjung San Francisco yang membentuk teluk San Francisco, Berkeley dan Oakland yang lokasinya di seberang teluk.
Pemukim pertama di kota ini adalah bangsa Spanyol datang dari Eropa
sekitar tahun 1776. Kota ini berkembang pesat sejak tahun 1848, terbilang kota tua jika dibandingkan dengan kota-kota yang berada di negeri kita Indonesia. San Francisco pernah hancur saat terjadinya gempa bumi San Francisco pada tahun 1906, namun dibangun kembali dengan cepat.
Kota San Francisco sangat indah, kebetulan waktu itu musim masih bersahabat dengan Kangmas Aswat, suhu tidak terlalu dingin sehingga sempat tindak-tindak mresani keindahan panorama seputar kota, antara lain daerah crooked street, jalan menanjak berliku-liku merupakan salah satu penyumbang keindahan kota dan Golden Gate Bridge, jembatan panjang melintang diatas Samodra Pasifik menghubungkan dua semenanjung. Kondisi kotanya berbukit-bukit namun penuh bangunan tinggi pencakar langit. Kangmas Aswat Al Djogdja sempat berkunjung ke sana, waktu itu sedang menjalani oversea training di Santa Maria masih di Negara bagian California juga. Banyak warga keturunan Tiong Hoa berdagang di San Francisco walaupun memang tidak sebanyak warga Tiong Hoa yang di Beijing, daerah pecinan jika di Indonesia, lokasinya hampir tepat ditengah kota, diantara mereka banyak yang bisa berbahasa Indonesia, pengalaman ini waktu Kangmas Aswat menawar barang, sok pintar menggunakan bahasa Inggris ternyata jawabanya bahasa Indonesia malah ada sebagian yang menjawab dengan boso jowo.


Sanfrancisco mempunyai jambatan nan panjang dengan sebutan Golden Gate Bridge, sangat terkenal seantero dunia dan merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia diantaranya adalah Tembok Besar (The Great Wall) di China. Jembatan ini menghubungkan kota San Francisco dengan Marin County. Disekitar jembatan dibangun sebuah taman nan indah disebut sebagai Taman Golden Gate (Golden Gate Park). Asyik banget kalau kita bersepeda keliling taman.


Golden Gate Bridge, adalah sebuah
jembatan gantung di sepanjang Golden Gate, jika dipandang dari arah San Francisco, di sisi kiri berhadapan dengan Samudra Pasifik sisi kanan menhadap ke Teluk San Francisco. Jembatan ini menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco utara dan Kabupaten Marin (Marin County) bagian selatan, masih terbilang wilayah negara bagian California juga, dan terletak di 37°49′ LU 122°29′ BB.

Panjang jembatan keseluruhan 2.727 m, jarak antara menara sebagai penopang utama jembatan adalah 1.280 m, dan ketinggiannya dari atas permukaan air adalah 230 m. Lebar jembatan 27 meter, terdiri dari 6 lajur terbagi menjadi 2 arah 3 jalur dari arah San Francisco dan 3 jalur lagi dari arah Kabupaten Marin Selatan. Jembatan ini adalah hasil dari rancangan Joseph Strauss, seorang teknisi yang bertanggung jawab atas lebih dari 400 design gambar jembatan.

Selasa, 17 Februari 2009

Buto Cakil



Bagi penggemar wayang purwo atau wayang kulit seperti kangmas Aswat, sosok buto cakil pasti kenal, kenapa begitu, karena polahnya, pethitha pethithi bak peragawan yang lagi mejeng memamerkan busana buatan sang designer. Cuma yang satu ini keluar dari cerita fiksi yang dibuat oleh para pujangga keraton dan tujuan utama dari cerita wayang ini sebenarnya sungguh elok, karena sarat dengan filsafat atau falsafah kehidupan di alam fana.


Dalam cerita pewayangan ada peran ksatria yang sakti dan selalu berpihak pada kebenaran, ada peran raksasa dalam kehidupan sekarang ini mungkin lebih dikenal sebagai sosok preman, biasanya terkesan sombong, congkak, adigang, adingung, adiguno pokoknya sifat-sifat jelek selalu menempel pada peran ini, ada peran pembantu atau lebih dikenal sebagai peran kembangan, itulah buto cakil yang selalu muncul pada saat permulaan pengembaraan seorang ksatria dalam mengemban tugas memperjuangkan kebenaran. Peran yang terakhir adalah para pinandhito, mereka dalam cerita wayang bertindak sebagai kelompok yang manejemeni kehidupan.

Sosok buta Cakil, lakon yang satu ini sangat menarik dari segi manapun, setidaknya menurut pemahaman Kangmas Aswat. Dia adalah sosok raksasa bertubuh kurus kecil, giginya pating crongat, dan polahnya yang sungguh sangat kemlinthi dan biasanya keluar hanya satu kali itupun tidak terlalu lama, artinya dari sisi cerita pasti bukan merupakan sosok kunci dan dielu elukan kehadirannya, lakon ini muncul pada saat perang kembang dimulai berhadapan dengan kesatria dari pandhawa,…ending dari penampilannya adalah dia mati tertusuk oleh kerisnya sendiri.


Siapa sebenarnya buto cakil itu, kangmas Aswat juga tidak banyak tahu, bahkan konon dhalang wayang kulit dari manapun jika diminta menjelaskan silsilah garis keturunan nenek moyang sang buto yang kurus kering namun kemlinthi dan penthalitan ini sangat kesulitan untuk menjawab.


Wal hasil…Kangmas Aswat mereka-reka, mungkin bahasa yang rodo kerennya adalah analisis secara ilmiah dan rasional bahkan masih lagi disupport beberapa pertimbangan dari berbagai sumber, ternyata memang sulit mengenali secara pasti siapa beliau yang sebenarnya. Kalau ditilik dari polahnya yang sangat atraktip dipanggung pewayangan.., bukan dipanggung politik,.. karena pada saat itu belum payu orang-orang yang kakehan polah serta pethakilan bisa laku dipanggung politik apalagi sosok buto yang sangat gemar makan daging bahkan sesama manusiapun juga doyan dibrakotinya, jadi memang sangat luar biasa. Ini polah phisik yang betul-betul bisa kelihatan dari saat permulaan dia keluar sampai kematiannya.

Konon buto yang satu ini polahnya memang luar biasa, sejak dari kandungan ibunya, seneng break dance, jempalitan didalam perut ditambah lagi struktur giginya yang pating crongat menyebabkan hancur semua organ tubuh ibunya terutama yang berkaitan dengan organ kandungan, pada saat lahirpun jumpalitan diperjalanan sehingga brodhol kabeh jalan yang dilewati sang jabang bayi, konon begitu lahirpun sempat jatuh dari amben (tempat tidur dari bambu) mak gedabug bunyinya. Pada saat itu ibunya benar benar mengalami pendarahan yang hebat, belum ada dokter yang praktek di daerah pedalam apalagi di hutan belantara tempat hidup para raksasa, sehingga tak tertolonglah jiwa sang ibu si buto penthalitan ini, petugas dari pencatatan sipil datang menyaksikan dan kidhalang kesulitan untuk mengidentifikasi mayat, mau tanya kesana kemari tidak ada yang lewat, maka hingga saat ini tak diketahui garis keturunannya….!!!


Identik dengan kehidupan fana yang dijalani oleh manusia, tentunya ada peran ksatria yang selalu mengemban tugas mulia, berpihak dan memperjuangkan kebenaran, berbuat kebaikan,... en so on en so on. Ada juga yang berperan sebagai pinandhito yaitu para ulama, ada peran sebagai preman yang digambarkan sebagai kelompok raksasa, yang berkehidupan sangat dekat dengan keglamoran hidup bahkan kadang sangat dekat dengan kehidupan yang adigang, adigung, adiguno. Atau ingin berperan sebagai buto cakil yang dari awal kelahirannya sampai kematiannyapun tidak jelas….!


So what do we have to do ? ....jawabnya adalah... It’s up to you… ! ‘cause It’s a choice…. tentunya dengan segala resikonya...! Ok, by n see U again..!

Minggu, 15 Februari 2009

The " GREAT X "

The Great “X”
(Episode-1)

Gantunglah impian setinggi langit, suatu ungkapan yang sulit dicapai apalagi bagi seorang pesimistis, wah kok ngoyo woro, cita cita wae kok dhuwur temen, pasti itu yang terdengar.
Mari kita lihat dan cermati kutipan ungkapan seorang sufisme Jalaluddin Rumi dari bukunya fihi ma fihi : Apabila engkau berdzikir kepada Tuhan, sedikit demi sedikit maka bantinmu akan tersinari dan engkau akan terbebas dari belenggu dunia. Apabila burung mencoba terbang kelangit, dia tentu tidak akan pernah mencapainya. Tetapi jika ia masih terbang, maka ia akan semakin menjauhi bumi. Dan jika itu dilakukan selalu, maka ia akan memiliki ketinggian terbang yang tidak dimiliki oleh burung-burung yang lainnya.
Sesuatu cita cita yang besar,… “The Great” akan tercapai jika kita benar-benar mulai melangkah karena sesungguhnya yang menentukan langkah selanjutnya adalah langkah pertama, tentunya harus disupport dengan langkah-langkah "great" yang lain, misalnya the great planning, the great excecution,…dan the great commander, sinergy antara ke-3 nya ini akan membuahkan result yang luar biasa besarnya bahkan bukan mungkin akan menjadi "the Greatest".
Lalu apa yang harus dilakukan terutama pada bisnis telco yang tentunya sudah bisa dikatakan dalam kondisi chaos, perang tariff, besar besaran gimmick, wah sungguh luar biasa yang dilakukan oleh para operator telco untuk memperbesar market share maupun retensi customers.
Kangmas Aswat Al-Djogdja yang kebetulan sudah lama nyemplung sebagai punggawa disalah satu operator telco ini agak miris dengan pola-pola yang diterapkan oleh masing-masing operator itu, kok bisa bisanya investasinya mahal dijual murah bahkan terkesan dibanting abis..., lalu kapan balik modalnya.
Dia malah justru berpikir agak keluar jalur mengamati para produsen rokok, persaingan sudah sejak zaman dahulu kala namun malah belum pernah terjadi produsen rokok menurunkan harga jualnya, paling paling ya memperlambat kenaikan harga jual tapi belum pernah jor joran menurunkan tarip. Padahal kalau dilihat tekanan justru jauh lebih besar, terutama dari regulasi yang mengharuskan memasang pengumuman disetiap bungkus produknya bahwa merokok dapat menyebabkan sakit a,b,c,d,e dan lain lain. Belum lagi ditambah uang kemanan transportasi yang dikutip oleh para preman pada saat distribusi dan akan munculnya fatwa bahwa merokok itu haram, sungguh sangat komplek.
Kangmas Aswat Al Djogdja, nama yang kedengaran aneh tapi memang begitulah pemberian orang tuanya, konon nama itu mengandung arti tanah tumpah darah atau tanah kelahirannya yaitu “Asli dari Wates Djogdjakarta” kawan kawannya biasa memanggilnya dengan sebutan Kangmas Aswat. Dia kebetulan sebagai punggawa senior, di salah satu operator telco alias jadi amtenar.

Sore itu beliau sedang santai diteras sambil nyruput kopi adonanya sendiri, karena memang seleranya agak lain dari yang lain,…. kopi hitam alias kopi tubruk dengan sedikit gula tidak terlalu manis bahkan terkesan semu pahit, itulah selera kangmas Aswat Al Djogdja.
mBakyu Rian sang istri kebetulan lewat di teras sepulang dari arisan langsung nyeletuk, ....Pak penjenengan itu lho,.... kalau ngunjuk kopi mbok ya dikasih susu alias kopi susu gitu lho, wis piyayine ora pati putih ngunjuke kopi tubruk, lha rak tambah keling penjenengan nanti.

Mendengar sindiran mbakyu Rian kangmas Aswat langsung saja menimpali, “Wo...wo... lha sampeyan itu kurang titen, kopi dicampur susu itu kalau adonannya kurang pas rasanya ndak karu-karuan bisa bikin perut kembung dan sebagainya, mending kopi tubruk saja, susunya nanti lain kali bune, itu malah joss….! Iya tho…? Hayo jawab jangan malah mesam-mesem gitu lho…!
“Yo sudah…, kata mbakyu Rian”!... Eh Pakne sebenarnya penjenengan itu lagi mikir apa tho kok kelihatannya serius banget, sore sore kok malah methentheng, lah mbok yang santai gitu lho. Kayak anggota dewan lagi mikir nasib rakyat saja, lha wong yang semestinya mikir rakyat saja malah pada jadi dhagelan gitu lho…! Ada yang seneng ngrasani lawan politiknya...coba bayangken, harga BBM naik dikomentari..lho BBM kok naik,...harga BBM turun dikementari juga lho BBM turun itu kan hanya untuk mengambil hati rakyat saja, ... ada juga yang pengin njajal ngrasakne masuk bui, wah werno-werno tho pak.
Bune sini tak bilangi, aku ini sebenarnya lagi mimpi... Sekarang ini jaman makin sulit bahkan kayaknya malah sudah ndak ada yang mudah lagi tho, lha aku ini mikir bagaimana bisa jadi amtenar yang baik dan bisa menyumbangkan sesuatu di tempatku mencari pangupo jiwo… gitu lho!.
Aku ini kan baru saja nonton balapan mobil formula-1,….itu lho VCD-nya masih gemlethak di meja, lha kok tiba-tiba terinspirasi dari timnya Ferrary dan Mallboro MC, mereka itu betul-betul merupakan tim yang menampilkan kinerja terbaik dari waktu ke waktu. Ya mereka adalah “team work” yang solid dan tangguh. Kalau orang ndesonya Mr. Josh Gundhose itu menyebutnya sebagai “the great team”, edan tenan tho bune..!
Apa pak “nde grit tim”, wah bapak sekarang rodo banyak kemajuannya. Preso istilah “nde grit tim” barang je…! timpal mas gendhut putra sulung pasangan kangmas Aswat dan mbakyu Rian yang kebetulan mendengarken beliau berdua berbincang bincang. Kelihatannya Bapak tadi baru nonton balapan mobil balap formula satu tho, kok sekarang berpikir “jadi amtenar yang baik dan pengin berperan mendukung, nde grit tim” itu hubungane opo kata mas ndhut ?
We...Lha, ternyata kamu ndengarken bapak karo ibu ngendikan tho nang, timpal Kangmas Aswat. Gini lho nang…, kalau belajar itu tidak harus ke bangku sekolah…, dimanapun tempatnya yang paling penting adalah kemauan dan kejelian kita untuk menyimak dan mengambil suri tauladan dari suatu kejadian untuk pembelajaran dan pengembangan diri.
Bapak itu terinspirasi dari timnya Ferrary dan Mallboro MC, itu kan tim-tim tangguh dan sulit terkalahkan. Kira-kira gimana ya resepnya kok bisa menang terus kalau balapan. Ternyata setelah Bapak amati dengan seksama, banyak hal yang bisa kita ambil teladan dari balapan mobil itu nang, kalau ndak percaya mari kita putar lagi VCD nya. Mari kita lihat, dari lap pertama Ferrary selalu memimpin sampai dengan lap terakhir, ternyata sang pembalap benar benar tangguh, lihat tuh dia selalu lihat spion mengamati posisi lawannya. “kata Kang Mas Aswat dengan bangga”.
Lha terus hubungannya apa sama kerjaan bapak op ?, ....tanya mas ndut terheran heran.
Yo nanti dulu kita lihat sampai akhir pertandingan, kata Kangmas Aswat. Coba lihat setelah beberapa lap, pembalap masuk pit stop menghentikan mobilnya, beberapa teknisi langsung bekerja sesuai dengan tugas masing masing, ada yang nambah bahan bakar, ada yang ganti ban, ada yang memberikan aba-aba kapan selesai dan yang terakhir memberi komando kapan sudah bisa melesat lagi, sungguh sangat luar biasa, iya tho....., setiap unit setiap personil consern terhadap waktu penyelesaian pekerjaan masing-masing untuk mencapai satu tujuan yaitu “kemenangan”.
Coba mari kita lihat lagi VCD berikutnya, saat Mallboro Mc mengalami kekalahan. Lap pertama sang pembalap pada posisi nomor dua, lap kelima Mallboro menyalip tim Ferrary pas ditikungan tajam, begitu melihat celah sedikit dia manfaatkan untuk menyalip menjadi nomor 1 (satu),.... sungguh sangat luar biasa, ....mempertaruhkan nyawa untuk suatu kemenangan tim .
Lha, ......ini nich coba kita cermati bersama, tuh lihat…!, pada saat masuk pit stop, bahan bakar terisi dengan baik dan cepat, teknisi pengganti ban (roda), 3 buah roda terpasang dengan baik dan cepat, namun bagian kiri belakang terlambat 5 detik,...akhirnya pada saat masuk ke arena lagi menjadi posisi kelima akibat keterlambatan 5 detik mengganti roda, padahal kalau kita perhatikan pembalap sudah mempertaruhkan nyawa pada saat lap kelima untuk mencapai posisi nomor 1 (satu). Namun karena keteledoran salah satu teknisi support maka hilanglah perjuangan dan kesempatan untuk menjadi yang terdepan “The Greatest” ..... betul apa ndak bapak bilang,….. hayo ?
Rekansku :
So harus bagaimana ?
Ok, Could you please comment 4 this episode, sebelum muncul episode ke-2.